Sejarah Perkembangan Konservasi Hewan Liar di Dunia
Perkembangan konservasi hewan liar di dunia ini dimulai pada abad ke-19. Pada saat itu, masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga keberlanjutan spesies hewan. "Sejarah konservasi hewan liar di dunia sangat erat kaitannya dengan perkembangan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan alam," kata Dr. David Macdonald, Direktur Wildlife Conservation Research Unit, University of Oxford.
Namun demikian, perjuangan untuk melindungi hewan liar ini tidak mudah. Beberapa spesies hewan mencapai titik kritis akibat perburuan dan perusakan habitat. Misalnya harimau, yang populasinya sempat menyusut drastis karena perburuan ilegal.
Pada tahun 1903, Presiden Amerika Theodore Roosevelt mendirikan Pelican Island National Wildlife Refuge, cikal bakal sistem konservasi hewan liar modern. Sejak saat itu, banyak negara lain mulai membentuk area konservasi sendiri. UNESCO juga berperan penting dengan meluncurkan Program Man and Biosphere pada 1971, yang mencakup penunjukan wilayah biosfer dunia.
Prestasi Penting dan Dampak Positif Konservasi Hewan Liar
Selain menjaga keberlanjutan spesies hewan, konservasi hewan liar juga memberikan dampak positif lainnya. Salah satunya adalah peningkatan ekonomi lokal melalui ekoturisme.
Salah satu prestasi penting dalam konservasi hewan liar adalah peningkatan populasi harimau global. "Pada 2016, untuk pertama kalinya dalam sejarah, populasi harimau global meningkat," ujar Dr. Barney Long, Direktur Species Conservation WWF. Pencapaian ini merupakan hasil dari langkah-langkah konservasi yang intensif.
Selain itu, pembentukan hutan lindung dan taman nasional juga merupakan prestasi penting dalam konservasi hewan liar. Contohnya adalah Serengeti National Park di Tanzania, yang berhasil melindungi berbagai spesies hewan, termasuk singa, gajah, dan badak.
Namun, meski prestasi-prestasi ini layak diapresiasi, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Penting bagi semua pihak untuk terus berupaya menjaga keberlanjutan hewan liar. Sebab, keberadaan mereka memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Fakta bahwa hewan juga memiliki hak hidup yang sama dengan manusia juga tidak boleh dilupakan. "Setiap spesies memiliki hak untuk hidup di planet ini. Mereka adalah bagian dari keragaman hayati yang membentuk kehidupan di bumi," tutup Dr. Macdonald.